Desain Gaya Scandinavia - Jasa Desain Arsitek Jogja
Diposkan: 08 Feb 2020 Dibaca: 271 kali
Gaya Scandinavia
Scandinavia merupakan istilah dari negara Eropa Utara yang mencangkup Negara Swedia, Norwegia, Denmark, Finlandia, Greenland, dll. Negara - negara tersebut juga disebut Negara Nordik. Masyarakat dari negara Scandinavia memiliki kualitas hidup yang baik, dengan memiliki prinsip “Less Is More” yang merujuk pada segala sesuatu tidak harus berlebih, hal tersebut juga diterapkan pada hunian gaya Scandinavia.
Gaya Scandinavia menjadi populer pada awal abad - 20an, kemudian mulai menyebar pada tahun 1950. Para desainer Scandinavia mulai mencetuskan inovasi dengan konsep desain yang mengutamakan fungsi namun tidak mengabaikan estetika dari bangunan tersebut. Hal yang dapat diperhatikan dari desain Scandinavia adalah bagaimana cara pandang orang - orang Scandinavian yang mengutamakan keindahan, kesederhanaan, dan gagasan desain yang bersih.
Gaya Scandinavia memiliki gaya yang berbeda dengan desain gaya hunian lainnya, berikut adalah ciri khas dari gaya Scandinavia :
1. Menggunakan Material Alami
(Pinterest.com)
Material alami seperti kayu menjadi salah satu material pembentuk desain Scandinavia. Kayu dapat diterapkan pada lantai, dinding, furniture, bahkan ceiling. Dengan menggunakan material kayu memberikan kesan hangat dan natural, sehingga gaya Scandinavia dapat terlihat natural dan membaur dengan alam.
2. Menggunakan Warna - Warna Netral
(Nordicdesign.ca)
Gaya Scandinavia menerapkan warna - warna yang netral seperti putih, hitam, coklat, dll. Warna putih menjadi warna yang dominan digunakan pada gaya scandinavia, dengan warna putih ruangan terlihat luas, cerah, dan bersih. Pada gaya scandinavia juga dapat memadukan warna netral dengan warna lainnya salah satunya dengan warna pastel.
3. Memprioritaskan Fungsi dan Estetika
Fungsi menjadi hal utama pada desain Scandinavia. Terlihat pada desain furniture dari gaya tersebut, menampilkan furniture yang fungsional namun tetap menampilkan nilai estetikanya. Selain itu, dengan memprioritaskan fungsi pada hunian akan mendukung kegiatan di dalamnya sehingga penghuni dapat tinggal dengan nyaman.
4. Memaksimalkan Letak Furniture
(Pinterest.com)
Interior dengan gaya Scandinavia tidak mengharuskan memiliki furniture dengan jumlah banyak, melainkan gaya tersebut memiliki furniture yang terbatas menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna rumah. Meletakkan furniture juga disesuaikan dengan space yang ada dan tidak mengganggu sirkulasi sehingga penghuni dapat bergerak dengan nyaman dan leluasa.
5. Pemanfaatan Bukaan
(Aboutdecorationblog.com)
Rumah gaya Nordik atau Scandinavia memiliki jendela atau bukaan yang besar karena menyesuaikan iklim negara tersebut yang ekstrim, sehingga jendela dengan desain besar dapat menangkap cahaya matahari dengan baik. Namun, jika diterapkan pada negara tropis seperti di Indonesia, mungkin menerapkan bukaan jendela disesuaikan dengan kondisi iklim yang ada di Indonesia sehingga sinar matahari yang masuk dapat diatur secara optimal dan tidak mengganggu kenyamanan pengguna di dalamnya.
6. Terhubung dengan Alam dan Ramah Lingkungan
(Casa.com.br)
Masyarakat Scandinavia memiliki ketertarikan dengan alam, sehingga desain rumah juga memiliki unsur yang berhubungan dengan alam salah satunya adalah pemanfaatan material kayu pada hunian. Selain itu, dapat pula penambahan tanaman di dalam ruangan agar dapat menambah kesan hijau di dalam ruangan. Mereka juga memperhatikan kondisi lingungan, dengan gaya arsitektur scandinavia yang dinilai hemat energi sehingga lebih ramah lingkungan.
Sumber :
interiordesign.id/scandinavian-interior